Jumat, 13 April 2012

AYAH

Ayah,
Tak kau kenal lelahnya kaki mu melangkah,
tak kau pedulikan terik matahari yang membakar seluruh tubuh mu,
Tak pedulikan raga mu untuk bekerja keras berbanting tulang ,
Dan kau pun tak pernah berhenti, walau raga mu telah habis terguyur hujan..
Demi aku, anakmu, dan keluarga mu..

Ayah,
Kau pun tau, ku selalu menanti mu,
dan ku sedih ketika ku tertidur tanpa ku mendengar kata dari hati mu untuk memanggil ku.
Ketika jiwa raga, kau pertaruhkan demi sesuap nasi tuk menjalankan kewajiban mu,
bertarung melawan hantaman demi hantaman hujan,
bertarung melewati terik panas nya matahari,
dan bertarung demi anak dan keluarga mu..

Sekarang kau tak mampu untuk melawan kerasnya dunia ini,
karena kau tak gagah seperti dulu,,
kini kau hnaya bisa terbaring lemah, menunggu hal yang tak pasti..
Menunggu tuk bisa melihat indahnya pagi hari dan menghirup udara segar..

Dan akhirnya kau pun telah leleh termakan oleh kehidupan,
berpulang ke tempat abadi,
Ke tempat dimana kau takkan meraskan lelah,
dan sekarang yang kau rasakan hanyalah tenang, damai , dan tentram

Tidak ada komentar:

Posting Komentar